Sambil makan pria gelandangan ini bertanya mengapa wanita ini begitu baik padanya. Lalu wanita ini bertanya apakah pria itu dulunya bekerja sebagai seorang pelayan di sebuah rumah makan di pojok jalan itu. Lalu pria ini mengiyakan sambil menceritakan kesulitannya mencari pekerjaan setelah PHK karena tempatnya bekerja dijual pemiliknya untuk dijadikan tempat hiburan. Lalu wanita ini segera menuturkan kisahnya dahulu, pada suatu malam di musim dingin ia kehabisan uang dan mencari tempat berteduh di tempat pria ini bekerja.
Ketika itu pria ini melihatnya lapar dan kedinginan tapi tidak membeli sesuatu, bukannya mengusirnya malah memberinya sejumlah makanan dan kopi panas. Bukan hanya dibuatkan, tapi pelayan itu mencatat apa yang dimakannya pada register pembayaran dan membayarkan makanan yang diberikan padanya. “Saat itu saya mengetahui jika Anda bukan hanya baik hati tapi juga pria yang sangat jujur. Sekarang saya sudah sukses dan memiliki perusahaan sendiri. Besok pagi datanglah ke kantor saya dan temui bagian HRD, saya akan memberitahukan kedatanganmu dan staf saya akan mencarikan pekerjaan yang cocok di perusahaan saya.”
Apa yang kita tabur mungkin tidak akan dapat langsung kita tuai besok paginya, tapi yang pasti Tuhan tidak pernah berhutang. Hukum tabur tuaiakan tetap berlaku. Jadi taburlah kebaikan secara konsisten, suatu ketika kita akan menuai kebaikan yang lebih besar di kemudian hari.
Pesan moral yang didapat :
“Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, TUHAN yang akan membalas perbuatannya itu.”
Read More..
“Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, TUHAN yang akan membalas perbuatannya itu.”